Hembuskan nafas terakhirmu, wahai engkau Bumiku
Mengalir dalam nadimu, nafas kehidupan
Kami hanyalah benalu, kami hanya bertumpu
Maka maafkanlah, dan kembali bahagia
Biru tubuhnya, tipis matanya
Duduk terdiam, geram, menjerit keras kemudian
Dalam dirinya berkecamuk amarah
Menatap tajam hatinya
Bertanya tentang bagaimana segalanya hancur nantinya?
Langit memberi harapan bagi makhluk yang memahaminya
Langit memberi harapan bagi makhluk yang memahaminya
Langit memberi harapan bagi
Si pemuda menengadah
Mendapati dirinya
Dirundung duka
Gila pikirnya
Rancu tingkahnya
Kosong bicaranya
Ragu lakunya
Gila pikirnya
Rancu tingkahnya
Kosong
Tunduk, tunduk ia pada nafsu
Tersesat, belum tau arah yang tepat
Tunduk, tunduklah ia pada nafsu
Tersesat dan belum tau arah yang tepat
Tunduk, tunduklah ia pada nafsu
Tersesat dan belum tau arah yang tepat
Tunduk
Tunduk, tunduk
Tunduk-tunduklah
credits
from Awake,
released May 18, 2020
Written by:
Arie Wahyudi Prasetya, Mochammad Rizka, Derajad Kreatifinarta, Muhammad Fadhil Wafy
This lost experimental gem mixes Mexican folk traditions with synth space voyaging and driving percussion: a fascinating reissue. Bandcamp New & Notable Mar 29, 2017
Created in Goa, India, without the benefit of a studio, “Serpentine” is an adrenaline shot to the heart—relentlessly joyous dance music. Bandcamp New & Notable Dec 12, 2022